Pamudji MS atau Otsuka Isamu |
Kegiatan paling akhir dari Mbah Ji (rekan-rekan seniman sering menyebutnya demikian), setidaknya aktif kumpul-kumpul di komunitas kartunis. Tahun 2007-an dia bersama anak dan para remaja Ambarawa mendirikan Karamba, Kelompok Kartunis Ambarawa. Karamba juga ikut meramaikan ketika Museum Kartun di Bali, dibuka. Meski dengan fisik yang tersisa sehabis melakukan operasi serius, Pamudji tampak gembira melewati prosesi itu.
Bagi saya, Pamudji ini unik. Ada pula teman-teman yang menganggapnya kontroversial, itu juga harus kita hormati. Mengapa unik?
Salah satu kartun karya Pamudji MS |
Lama tak pernah ketemu, pada tahun-tahun sekitar 1980-an hingga 1990-an, Pamudji ternyata dikenal aktif dan produktif sebagai penulis artikel popular di Koran-koran Semarang dan kadang nasional. Seperti air terjun yang tak pernah putus, tulisan-tulisannya menggelontor dari hari ke hari di berbagai media yang berbeda-beda.
Sastrawan Eko Tunas menuturkan, “Pamudji itu dari rumahnya di Ungaran berangkat pagi hari naik bus sambil membawa segulung kertas artikel yang telah diketik. Dia turun di dekat salah satu kantor redaksi lalu masuk untuk menyerahkan gulungan kertas itu ke salah seorang redaktur langganannya. Sambil menunggu pencairan honor tulisan yang lalu, dia lalu meminta kertas dan pinjam mesin ketik di kantor redaksi itu. Tak-tik-tak-tik, jadilah satu artikel. Ternyata tulisan yang baru ini untuk diserahkan ke redaktur kantor redaksi yang lain lagi. Begitulah, nyaris seluruh media di kota Semarang yang ada waktu itu dia “sapu” habis. Itu dia lakukan sampai sore hari baru pulang. Apa saja bisa dia tulis jadi artikel.” Belakangan, dalam tahun-tahun 2000-an saya melihat produktivitas Pamudji dalam menulis artikel semakin menurun, dan dia terlihat lebih banyak menggambar komik lagi.
Karya-karya kartunnya memang tak sebanyak komik atau artikel, tetapi intensitas dalam memvisualkan gagasan maunya serba “perfect” dan haus detail; sehingga cenderung taat pada “hukum” realis baku. Salah satu karyanya, yang terpajang di Museum Kartun Bali, dapat dilihat di sini. Tak terlalu banyak yang dapat dia tunjukkan; itu beda sekali dengan yang terjadi pada tahun-tahun 1985-an, Pamudji pernah berpameran kartun, tapi karya-karyanya waktu itu seperti tak tersisa sama sekali.
Mbah Ji, kini kau telah pergi, mendahului para senior. Ada pepatah dalam bahasa Jepang yang mengatakan bahwa orang Jepang tak peduli apakah tindakan yang dilakukannya itu benar atau salah, tetapi sungguh nista sekali bila seseorang dalam seluruh hidupnya tidak pernah berbuat sama sekali baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Sebagai insan kreatif, setidaknya Pamudji telah meninggalkan jejak, menorehkan sebaris dua baris kalimat, segores-dua gores komik, gambar, kartun dan bergiat dalam ranah seni budaya (tradisional maupun modern).
Selamat jalan Mbah Ji, semoga sensasi-sensasi di alam abadi yang kau temui senantiasa membuatmu tetap bersemangat dan selalu rela hati. Hanya ini yang dapat kuberikan untuk mengantarkanmu pergi ke perjalananmu yang lain lagi.
Komentar-komentar Pembaca:
Sholahuddin Noorazmy, Hang Ws, dan Yulius Sardjono menyukai ini.
o
Hang Ws Turut berbelasungkawa semoga almarhum mendapat tempat yang membahagiakan di alam keabadiaanya. Amiin
15 November jam 5:57 · Tidak SukaSuka · 1 orangMemuat...
o
Afdlol Hidayat Ikut berbela sungkawa,smoga arwahnya diterima di sisi Allah SWT, dulu thn 1994 ak pernah mau di ajak main krumahnya tp samapi skarang tak pernah jadi
15 November jam 6:19 melalui Facebook Seluler · Tidak SukaSuka · 1 orang
o
Koesnan Hoesie kerabat kartunis turut berbela sungkawa,semoga arwahnya diterima disisiNYa,dan keluarga yg ditinggalkan bisa menerima kepergiannya dg tabah
15 November jam 7:23 · SukaTidak Suka
o
Kokok Hari Subandi Selamat jalan mas pamuji. Anda cukup mewarnai perkembangan senirupa semarang
15 November jam 7:45 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
o
Endang K Sobirin Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, mungkin satu diantara sekian banayak karyanya ada yang dapat menolong....
15 November jam 8:26 · SukaTidak Suka
o
Susthanto Thanto Lihat karyanya yg terpajang (gambar editorial yg filosofis dan cerdas) memang pas dengan namanya yang penuh pujian. Spirit keasinya layak disebarluaskan. Selamat jalan, Mbah Ji ....
15 November jam 10:08 · SukaTidak Suka
o
Gatot Eko Cahyono turuit berduka, selamat jalan MAS PAMUDJI...Tuhan mempunyai rencana sangat indah untuk MAS...
15 November jam 11:02 · SukaTidak Suka
o
Abdullah Ibnu Thalhah yang muda seperti saya, tak banyak mengenal beliau. tapi kan tetap mengapresiai semangat dan karya2nya. Selamat Jalan, tetaplah kreatif di sisiNYA. Mas Darmin, trims utk info ini. Salam
15 November jam 11:23 · SukaTidak Suka
o
'Harry Soerjo' Selamat jalan Jo Kerot, anda karunis dan komikus favorit saya sejak kecil...
15 November jam 12:36 · SukaTidak Suka
o
'Harry Soerjo' Mas dar, nyuwun izin saya share ke Welcome to Semarang nggih.... maturnuwun sakderengipun.
15 November jam 13:04 · Tidak SukaSuka · 1 orangMemuat...
o
Nur Hidayat Saya turut berduka, saya adalah salah satu anak Ungaran yang waktu itu banyak ngangsu kawruh ke Mas Pamudji MS...
15 November jam 13:16 · SukaTidak Suka
o
Yulius Sardjono
Ikut berduka cita,saya kenal beliau karena dulu pernah tetanggaan waktu almarhum Mas Pamudji tinggal di rumah orang tuanya di Rejoleksono/Jl.Barito Semarang,rumah ortu Mas Pamudji bersebelahan dengan rumah ortu saya,waktu itu saya masih kec...il/sekolah di SMP dan Mas Pamudji punya group Theater yang sering latihan dirumah tsb. banyak sekali anak remaja yang gabung saat itu,saya tahu persis orang nya sangat tegas mungkin bisa di bilang stuborn/keras kepala dan gila kerja,dan sangat tertutup...........kesan nya sangat pendiam kalau belum kenal banget dengan beliau ini,dan saya ingat sekali orang nya agak eksentric dengan rambut panjang sebahu,semoga Tuhan memberikan tempat yang layak dan damai buat beliau dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.Rest in Peach Mas Pamudji,hope you are will be free and God always beside you,amen.Lihat Selengkapnya
15 November jam 13:21 melalui Facebook Seluler · SukaTidak Suka
o
Embis Kevin Ikut berbela sungkawa sedalam-dalamnya...smg amalnya diterima Tuhan dan diampni dosa-dosanya..diberi tempat yang lapang di alam kubur sana...tetap tabah keluarga yg ditinggalkannya....amien..
15 November jam 13:26 · SukaTidak Suka
o
Nungki Jaksa Turut berduka cita. Kartunis pun punya arti dalam hidup...
15 November jam 14:31 · SukaTidak Suka
o
Joko Luwarso Turut berduka. Kartun dan komik Pamudji MS selau rapih juga arsirannya. Selamat jalan Mas Pamudji.....
15 November jam 18:26 · SukaTidak Suka
o
Sam Samsuri Turut berduka cita , jadi ingat waktu tahun 1980 ..sering baca Tulisan Mas Pamudji MS di Suara Merdeka !!
15 November jam 20:38 · SukaTidak Suka
o
Winarto Asli Semarang Ikut berbela sungkawa...Semoga arwah beliau diterima di sisiNya.
15 November jam 22:14 · SukaTidak Suka
o
Didiek Aditomo semoga arwah beliau diterima di sisinya, awal tahun 90-an saya sempat bekerja dengan beliau dalam penulian biografi gubernur HM Ismail bersama rekan bambang sadono sy
16 November jam 6:24 · SukaTidak Suka
o
Sudadi Idad Saya sudah puluhan tahun kehilangan kontak, dan setelah membaca status ini saya sadar bahwa saya sempat berteman lama dengan Mas Pamuji. Jika ternyata dia kini telah pergi meninggalkan kita, adal hal masih kukenang akan kehidupannya yg sangat bersahaja dan selama itu saya kenal dia adalah sosok yang sangat taat azas di profesinya. Selamat jalan Mas Pamuji, semoga jasa dan karyamu tetap dikenang sepanjang masa. Semoga Allah ya Robi mengampuni atas semua dosa2nya dan mendapat tempat terbaik disisiNYA. Amin.
16 November jam 8:20 · SukaTidak Suka
o
Yakobus Sudiarto Selamat Jalan Mas Pamuji, Semoga Cepat diterima disisi Tuhan, walau kita dulu bersebelahan/tetangga tapi kita jarang ngobrol tapi saya tau Mas Pamuji orang yang baik terbukti banyak pengikut di Theater X nya.
16 November jam 13:08 · Suka
0 comments:
Post a Comment