Oleh Darminto M Sudarmo
Sampai dengan tahun 1980-an, menyebut kata Pelukis, bagi benak bnyk orang
yang tergambar adalah kemiskinan dan kekumuhan. Tetapi ketika para peminat
senirupa gencar mewacanakan di media -- tdk hanya dari aspek art value tapi
juga aspek business value-nya), maka ramai-ramailah orang menengok ke
seni lukis, bahkan sesudah itu ada periode "boom" seni lukis. Pelajaran yang bisa
dipetik dari kondisi ini adalah, mustahil seni kartun bisa mencapai
"tahapan" itu tanpa adanya strategi (budaya maupun market
development-nya.
Bahwa pertumbuhan pasar seni lukis (rupa) kita saat ini dinilai kurang sehat oleh beberapa kalangan, bukankah itu ekses dan risiko dari setiap kondisi.
Komentar:
Muhammad Syaifuddin Ifoed Setuju Mas Dar, aku pernah ngobrol dg Mas Agus yang Darmawan T, awal seni lukis bisa spt sekarang ini diantaranya dulu sering pameran lukis di mall, hotel dan jg sangat penting saat itu adalah mulai dibuat katalog pameran dg tulisan kurator utk menjembatani komunikasi seniman dan masyarakat saat itu. Pakarti sdh mulai melakukan pameran di mall hanya tinggal melengkapi katalog dan kuratun-nya.
Jawaban:
Muhammad Syaifuddin Ifoed, iya foed, momentum memang tidak selalu dalam bentuk hadiah dari langit, ia ternyata perlu terus menerus diperjuangkan...
Bahwa pertumbuhan pasar seni lukis (rupa) kita saat ini dinilai kurang sehat oleh beberapa kalangan, bukankah itu ekses dan risiko dari setiap kondisi.
Pencerahan - karya I Made Dyana |
Komentar:
Muhammad Syaifuddin Ifoed Setuju Mas Dar, aku pernah ngobrol dg Mas Agus yang Darmawan T, awal seni lukis bisa spt sekarang ini diantaranya dulu sering pameran lukis di mall, hotel dan jg sangat penting saat itu adalah mulai dibuat katalog pameran dg tulisan kurator utk menjembatani komunikasi seniman dan masyarakat saat itu. Pakarti sdh mulai melakukan pameran di mall hanya tinggal melengkapi katalog dan kuratun-nya.
Jawaban:
Muhammad Syaifuddin Ifoed, iya foed, momentum memang tidak selalu dalam bentuk hadiah dari langit, ia ternyata perlu terus menerus diperjuangkan...
0 comments:
Post a Comment