Oleh
Darminto M Sudarmo
Akhir-akhir ini, setiap menonton acara lawak (baca: sandiwara komedi) di TV, apakah itu yang bertajuk “Opera van Java” atau “Suami-suami Takut Istri” atau beberapa lainnya, saya bukannya mendapatkan hiburan tetapi malah mendapatkan “tekanan” yang serasa makin membebani pikiran. Saya tidak tahu persis, apakah tontonan itu yang tidak mampu menggelitik rasa humor dan estetika saya atau saya sendiri yang sudah tertinggal dan tak mampu menjangkau bentuk sajian yang ditampilkan.
Situasi yang ada dalam benak sangat berbeda atmosfernya bila dibandingkan dengan ketika saya (di waktu lalu) menyaksikan sandiwara komedi “Si Doel Anak Sekolahan” dan “Bajaj Bajuri” misalnya. Di kedua acara TV tersebut, kita mudah dibawa hanyut dalam cerita yang mengasyikkan bersama humor-humor segarnya yang menyelinap di sana sini. Tidak sampai di situ, kita bahkan kadang merasa terlibat ke dalam dinamika cerita yang begitu segar dan mengalir lancar.
Selengkapnya?
0 comments:
Post a Comment