Monday, February 5, 2018

The Past, The Now (Present), and The Future



Oleh Danny Septriadi

Saya teringat awal mula mengumpulkan buku-buku tentang humor terbitan dalam negeri pada tahun 1987-an. Kemudian tahun 1990-an mulai membeli buku-buku humor terbitan luar negeri. Pada waktu itu pembelian buku dilakukan melalui teman atau saudara yang sedang sekolah di luar negeri. Setelah saya bekerja, baru mulai rutin mengoleksi buku-buku tentang humor, kartun, dan komedi.

            Ada beberapa tempat di dalam negeri yang menjadi pusat perburuan favorit buku-buku humor, yaitu: Kenari Mas, Cempaka Mas, Pasar Festival Kuningan, QB World (sudah tutup), danTimes Bookstore Plaza Indonesia (sudah tutup). Sedangkan tempat perburuan di luar negeri yaitu: Borders Bookstore Singapore (sudah tutup), Kinokuniya Singapore, Kinokuniya Kuala Lumpur, MPH Kuala Lumpur, dan toko buku bekas di Lisbon, Portugal. Kalau melalui online beberapa website menjadi favorit saya di antaranya: amazon, abebooks, dan alibris. Selama periode tersebut sampai dengan tahun 2015, buku-buku tersebut hanya menjadi koleksi pribadi di rumah saya. Dari hasil diskusi yang intens dengan Seno Gumira Ajidarma dan Darminto, kami memutuskan untuk mendirikan Institut Humor Indonesia Kini. 
            Bulan Maret 2016, Institut Humor Indonesia Kini (IHIK3) berinisiatif menyelenggarakan diskusi dengan topik “Humor Masa Kini”. Di luar dugaan, acara itu ternyata berlangsung lancar dan terbilang sukses, karena selain diliput oleh media dengan gegap gempita, juga dari diskusi para pembicara menghasilkan out put berkualitas mengenai humor. Materi itu kemudian diterbitkan dalam bentuk audio-visual, dan dalam bentuk tulisan yang dicetak secara terbatas.
            Novrita Widiastuti, Yasser Fikri, dan Michael Gorbachev Dom hadir pada saat acara tersebut berlangsung; tak terduga juga, ternyata mereka kemudian tertarik untuk bergabung dan berkomitmen serius untuk mengembangkan visi dan misi IHIK3. Nah, pura-puranya Anda harus kaget, supaya saya senang, Verani Arisa, putri almarhum Arwah Setiawan -- tokoh  ilmuwan humor pertama di negeri ini dan pendiri Lembaga Humor Indonesia (LHI) -- hadir dalam acara tersebut. Lebih mengagetkan lagi, ujung dari pertemuan itu ternyata Arisa kemudian menghibahkan seluruh koleksi dan dokumentasi almarhum Arwah Setiawan baik berupa buku-buku maupun tulisan kepada IHIK3. Direncanakan materi-materi itu akan diterbitkan dan dipublikasikan agar masyarakat luas dapat memetik manfaat dan kegunaannya.

            Pada September 2016, IHIK3 kembali mengadakan Simposium Humor dengan topik “Humor yang Adil dan Beradab”. Acara ini juga kami nilai berhasil karena semakin banyak menghasilkan tulisan-tulisan terkait humor yang berkualitas. Darminto M Sudarmo, Arswendo Atmowiloto, dan Agus Noor memublikasikan tulisannya di harian terkemuka Kompas terkait simposium tersebut, kemudian media-media terkemuka juga memublikasikan acara tersebut di media cetak dan online. Melalui tulisan Darminto, maka IHIK3 dipertemukan dengan Dina Tuasuun yang sedang memerlukan referensi terkait humor untuk anak dalam rangka penyelesaian karya akhirnya.

The Now (The Present)
            Hari ini tanggal 11 Oktober 2017 IHIK3 membuka fasilitas Perpustakaan dengan koleksi khusus buku-buku humor, comedy, cartoon, jokes, dan lain-lain. Koleksi yang sementara diadakan adalah sebanyak kurang lebih 400 eksemplar buku dari 1.250 koleksi pribadi. Saat ini sedang dalam proses penyusunan katalogisasi untuk mempermudah pencarian buku.
            Berdasarkan pengalaman saya, ada beberapa kategori buku humor yang menjadi koleksi perpustakaan. Pertama, kalau pembaca sedang butuh hiburan, maka tinggal membaca lelucon-lelucon atau gag cartoon. Kategori ini tidak memerlukan banyak waktu untuk menghasilkan tawa. Kedua, jika pembaca punya waktu lebih, bisa memilih political cartoon.
            Di tahap awal pembaca dapat menikmati visual grafis, kemudian, mencoba memahami konteks dari suatu peristiwa; dan hasil akhirnya adalah untuk memancing tawa. Ketiga, jika pembaca mempunyai waktu khusus dan tertarik untuk mendalami suatu topik tertentu maka disarankan membaca buku-buku yang bersifat kajian, relasi atau interaksi humor dengan keilmuan atau profesi. Kategori terakhir ini tidak untuk menghasilkan tawa secara langsung, akan tetapi untuk mengembangkan Humor Quotient  (kecerdasan humor) dalam jangka panjang.              
            Untuk acara kali ini, kami mengubah format peserta undangan, yang semula kami tujukan kepada masyaramat umum lalu menjadi ke kalangan jurnalis media cetak, online, dan blogger. Dengan harapan rekan-rekan jurnalis agar dapat menyebarkan dan memberitakan keberadaan perpustakaan humor kepada masyarakat luas. Saya pernah membaca buku "Knowledge is not power, sharing the knowledge is." Inilah esensi dari pendirian perpustakaan humor. 

The Future
            IHik3 berharap, semakin banyak warga masyarakat yang menggunakan buku-buku yang ada di perpustakaan humor baik sebagai hiburan ataupun untuk kajian lebih serius, akan semakin baik. 
            Saya ambilkan contoh dari koleksi buku yang tersedia, ada kajian mengenai Humor at Work. Ternyata kajian mengenai humor di tempat kerja bisa dibagi menjadi: interaksi humor antara karyawan dan sesama karyawan; humor antara manager dan manager; kemudian humor antara karyawan dan managernya, serta yang terakhir humor antara manager dan pimpinan perusahaan. 
            Humor for Health, sebuah penelitian yang bertopik rumah sakit sudah menyadari bahwa ada kaitan antara tertawa dengan pemulihan kesehatan pasien; dan suasana yang rileks, sangat diperlukan bagi pekerja rumah sakit. Bandingkan dengan rumah sakit di Indonesia yang menggunakan motto: “Cinta dan Tawa untuk Hidup yang Lebih Maksimal”, akan tetapi baru-baru ini rumah sakit tersebut mendapatkan pemberitaan negatif masalah uang muka untuk dirawat dengan pengawasan intensif.
            Jika saja seluruh pekerja rumah sakit menjalankan motto tersebut dengan benar, bukan sekadar jargon, maka pendekatan terhadap pasien akan berbeda. Di lain pihak, berdasarkan kajian, pekerja rumah sakit pada umumnya juga mengalami banyak tekanan psikis dan mental saat menangani pasien yang konsekuensinya hidup dan mati; sehingga mereka juga sebenarnya membutuhkan lingkungan kerja yang mendukung untuk bisa lebih rileks menghadapi situasi tersebut. 
            Masih banyak lagi kajian-kajian humor yang tersedia di perpustakaan humor yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan dan profesi sehari-hari. Perpustakaan humor adalah langkah awal, ke depan kami juga berharap agar bisa menjadi pusat dokumentasi humor karya anak bangsa Indonesia. IHIK3 juga berharap perpustakaan ini bisa menjadi jembatan bagi praktisi dan peneliti humor untuk saling berdiskusi agar dapat  menghasilkan humor yang berkualitas dan beretika bagi masyarakat Indonesia.


            Danny Septriadi, salah seorang founder Ihik3 dan penggila bacaan humor.

0 comments:

Post a Comment


Toko Lucu

Amazon.com ArtStore Camera & Photo Store Mp3 Store Office Products Store Kindle Store Sports & Outdoors Store Health & Personal Care Store Home & Garden Store Grocery Store Magazine Subscriptions Store Software Store Shoes Store Tools & Hardware Store Kitchen & Housewares Store Industrial & Scientific Store Jewelry Store Video On Demand Videos Store Gourmet Food Store Watches Store Beauty Store Computer Store Cell Phones & Service Store Electronic Store Automotive Store Apparel & Accessories Store DVD Store Miscellaneous Store Wireless Accessories Store KOKKANG Store

$value) { if (strpos($param, 'color_') === 0) { google_append_color($google_ad_url, $param); } else if (strpos($param, 'url') === 0) { $google_scheme = ($GLOBALS['google']['https'] == 'on') ? 'https://' : 'http://'; google_append_url($google_ad_url, $param, $google_scheme . $GLOBALS['google'][$param]); } else { google_append_globals($google_ad_url, $param); } } return $google_ad_url; } $google_ad_handle = @fopen(google_get_ad_url(), 'r'); if ($google_ad_handle) { while (!feof($google_ad_handle)) { echo fread($google_ad_handle, 8192); } fclose($google_ad_handle); } ?>